Kamis, 17 Januari 2013

Bersamanya karena INGIN, bukan karena BUTUH

Mudah-mudahan warmy menjalani hubungan bersama pasangan karena Anda mencintainya dan dia membuat Anda merasa nyaman dengan diri Anda sendiri. Bukan karena Anda membutuhkannya.

Anda tidak membutuhkan pasangan, jika pasangan Anda melakukan tugasnya dengan benar dan begitu juga Anda. Berarti Anda bisa hidup tanpanya dan bukan berarti Anda akan memilih hidup tanpanya, tapi Anda bisa jika memang harus. Dalam suatu hubungan yang kuat, pasangan tidak menciptakan ketergantungan, namun pasangan saling mendorong kemandirian. Jika pasangan mencintai Anda apa adanya, Dia tidak akan berusaha mengubah Anda menjadi apa pun, melainkan membantu Anda merasa lebih kuat, lebih percaya diri, dan lebih aman sebagai pribadi, dan memiliki harga diri.

Artinya Anda semakin diperlengkapi untuk bertahan sendiri. Mungkin secara finansial akan lebih berat (atau mungkin tidak). Beban kerja Anda mungkin lebih berat (atau mungkin tidak). Namun Anda akan mampu menghadapi hidup, karena Anda akan menjadi orang yang percaya diri. Tidak perlu khawatir bahwa Anda akan jatuh secara finansial ataupun emosional. Anda tidak bergantung kepada pasangan Anda dalam kesehatan emosional, karena Dia telah menunjukkan bahwa Anda adalah orang yang kuat dan mandiri.

Dan semua itu berarti Anda tidak membutuhkan pasangan Anda. Sebenarnya Anda bisa pergi kapan saja dan akan baik-baik saja. Anda tidak memerlukannya untuk membuat diri Anda merasa baik, atau memberikan keamanan finansial, atau karena tidak ada orang lain yang mau mencintai Anda. Hal-hal itu tidak dibutuhkan.

Jadi mengapa Anda bersama dengannya? Jawabannya adalah, karena Anda ingin. Tidak ada alasan yang lain. Hebat bukan? Anda tidak harus bersamanya, tapi Anda memilih bersamanya. Itu namanya mencintai.

Mungkin beberapa dari warmy telah merasakan tentang sakitnya kehilangan. Membahas kehilangan memang hal yang dihindari dan ditakuti akan terjadi dalam hubungan. Namun ada kemungkinan Anda akan mengalaminya juga. Orang yang mencintai pasangannya tapi tidak membutuhkannya, yaitu yang bersamanya karena ingin akan mengadapi kehilangan dengan lebih baik dibanding dengan orang yang bergantung, atau yang kepribadiannya begitu melekat dengan kepribadian pasangannya, sehingga ketika pasangan tersebut pergi, Dia tidak tahu lagi siapa dirinya.

Hal itu memang agak sulit untuk dipikirkan, jadi bikin sedih. Tapi bagaimana sikap Anda jika tiba-tiba pasangan tidak ada lagi? Akankah Anda masih mengenal diri Anda, dan mempercayai diri untuk bertahan di tengah duka yang mendalam? Mengingat bahwa salah satu di antara Anda akan mengalami kondisi ini pada akhirnya nanti, apa lagi yang lebih baik dibanding saling mendorong kepercayaan dan kemandirian untuk hidup sendiri? Pengetahuan, dalam saat-saat terkelam sekalipun, bahwa Anda tidak membutuhkan pasangan Anda. Tapi Anda menginginkannya.  

Apakah warmy benar-benar menginginkan pasangan Anda? 
aredewasa.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Hell-o Warmy.. Comment?